
AMBON,Nunusaku.id,- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terus memperkuat peran kader Posyandu guna mendukung penurunan angka stunting dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu dilakukan melalui Temu Kader Posyandu se-Kota Ambon yang berlangsung di Ballroom Maluku City Mall (MCM), Selasa (29/4/2025).
Diketahui, angka prevalensi stunting di Kota Ambon dalam catatan terakhir tahun 2023 yakni berada pada 20,07 persen atau turun 0,4 persen dari sebelumnya 21,1 persen.
Ratusan kader dibekali wawasan dan strategi dalam menerapkan enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM) secara terpadu dan berkelanjutan.
Mengusung tema “Sinergitas 6 SPM, Kita Tingkatkan Peran Posyandu untuk Kesejahteraan Masyarakat”, kegiatan ini jadi momentum konsolidasi serta penguatan peran kader sebagai ujung tombak layanan dasar di masyarakat.
Temu kader posyandu se-Kota Ambon itu dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Maluku sekaligus Ketua tim Pembina Posyandu Maluku, Ny. Maya Baby Lewerissa.
Acara ini turut dihadiri Walikota Ambon Bodewin Wattimena, Ketua TP-PKK Ambon Lisa Wattimena, Wakil Walikota Ely Toisuta, pimpinan OPD, Camat, Lurah serta Kepala Desa.
Lisa Wattimena menegaskan, pentingnya peningkatan kapasitas kader dalam menjawab tantangan baru yang dihadapi posyandu.
Menurutnya, sebanyak 1.545 kader yang tersebar di 315 posyandu di Kota Ambon kini mengemban peran lebih luas, tidak hanya dalam pelayanan ibu dan anak, tetapi juga pada bidang kesehatan, pendidikan, hingga sosial dasar sesuai cakupan SPM.
“Ini bukan sekadar temu kader, tapi momen penting untuk menguatkan peran strategis posyandu dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sementara, Walikota Bodewin menekankan pentingnya kerja kolaboratif lintas sektor dalam menekan angka stunting. Ia menilai kehadiran Ketua TP-PKK Provinsi menjadi simbol bahwa sinergi antar level pemerintahan sangat diperlukan untuk mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik.
“Pemerintah kota tidak bisa bekerja sendiri. Semua pihak harus bersatu agar target-target pembangunan bisa tercapai,” katanya.
Walikota juga menargetkan minimal 50 posyandu di Kota Ambon akan memenuhi standar pelayanan kesehatan dalam dua tahun ke depan.
Ia memastikan dukungan pemerintah mencakup peningkatan fasilitas dan insentif bagi kader sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka.
“Kita bangga, meski banyak posyandu masih gunakan teras rumah warga sebagai tempat pelayanan, para kader tetap semangat dan penuh keikhlasan. Ini bentuk pengabdian yang luar biasa,” tambahnya.
Dengan dukungan penuh berbagai pihak, Pemkot sebutnya, optimis upaya menurunkan stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peran aktif posyandu dapat terwujud secara nyata. (NS-02)