
AMBON,Nunusaku.id,- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Maluku menepati janjinya untuk selepas rapat kerja nasional (Rakernas) I di Makassar akan memanggil Morits Tamaela.
Pemanggilan terhadap Ketua DPRD Kota Ambon itu berkaitan dengan kontroversi yang dilakukannya, manakala menjadikan rumah dinas (Rumdis) di kawasan Karang Panjang lokasi konsumsi minuman keras (Miras) 26 Juli 2025 lalu.
Sesuai jadwal, Tamaela besok dipanggil ke DPW NasDem guna mengklarifikasi terkait kejadian tersebut. Hal itu diungkap Ketua DPW, Hamdani Laturua.
“Hari Kamis jam 2 menghadap,” tandas Laturua kepada media ini via pesan WhatsApp, Rabu (13/8/25).
Menurutnya, klarifikasi terhadap yang bersangkutan penting sebab nama partai ikut terseret dalam kasus yang dilakukan Morits. Karena itu diharapkan agar fakta yang benar dapat disampaikan.
“Harapan kita begitu. Nanti kita tunggu hasil klarifikasi yang bersangkutan seperti apa,” tandas Laturua.
Mengenai kemungkinan sanksi diberikan terhadap Morits, Laturua enggan berspekulasi. Sebab hal itu merupakan domain DPP untuk memutuskan sesuai usulan DPW atas dasar klarifikasi.
“Sanksi itu kewenangan DPP, bukan di DPW. Kita lihat saja seperti apa. Yang pasti kami serius terhadap persoalan itu karena sudah jadi konsumsi publik,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPRD Kota Ambon Morits Tamaela membantah “pesta” minuman keras (Miras) dan terlibat insiden pemukulan staf Sekretariat DPRD Kota di rumah dinas (Rumdis) yang berada di kawasan Karang Panjang Ambon 26 Juli 2025 lalu.
Pengakuan itu disampaikan melalui konferensi pers di Gedung A Baileo Rakyat Belakang Soya, Senin (4/8). Dia bahkan menghadirkan korban Jimbron yang didampingi Sekretaris DPRD, Apries Gaspersz di depan awak media.
“Kejadian yang menimpa Jimbron saat Sabtu itu bukan kejadian di rumah dinas, dan tidak ada sangkut paut dengan saya maupun orang-orang di rumah dinas,” bantah Morits.
Menurut dia, saat hari kejadian kebetulan ada pekerjaan fisik pembangunan sarana-prasana oleh pihak ketiga (kontraktor) di rumah dinasnya, sehingga saat itu cukup ramai.
Sedangkan menyangkut peristiwa yang menimpa Jimbron, Morits mengaku kaget mendengarnya sehingga saat itu juga ia menelepon korban namun tidak diangkat.
“Nah malamnya baru istrinya menyampaikan bahwa ada kejadian, dengan foto yang dikirimkan ke saya kalau bu Jimbron di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan,” ujarnya.
Tidak sampai disitu, Morits mengaku, ia terus menggali informasi soal insiden tersebut dengan kembali menghubungi Jimbron yang bersangkutan masih dalam perawatan sehingga belum dapat info apa-apa.
“Keesokan baru berhasil menghubungi bung Jimbron, dan saya tanya kejadian dimana dan sapa pelakunya, dia tidak tahu. Karena saya sebagai pimpinan koordinator di komisi III, saya sampaikan ke staf untuk bantu biaya pengobatan. Dan saya kira sudah selesai karena bung Jimbron sudah msuk kantor, tapi tiba-tiba berita muncul,” terangnya.
Konsumsi Miras di Rumdis
Sebelum insiden pemukulan yang dialaminya, Jimbron dikabarkan pergi ke Rumah Dinas Ketua DPRD Kota Ambon, lantaran diminta membeli Minuman Keras (Miras) jenis Sopi untuk Morits Tamaela.
Miras tersebut hingga saat ini diduga menjadi penyebab adanya insiden yang menimpa Jimbron, sehingga menyebabkan luka tujuh jahitan pada bagian wajah.
Dikabarkan bahwa, Miras yang dibawa Jimbron atas permintaan Morits itu diminum bersama sekelompok orang di rumah dinasnya.
Morits tidak menampik saat kejadian (Sabtu 26 Juli 2025), suasana di Rumdis cukup ramai karena ada para pekerja yang membangun sarana-prasarana.
Ia juga tidak mengelak bahwa dirinya memesan Miras dari salah satu stafnya melalui Jimbron untuk dibawa ke Jakarta pada Sabtu 26 Juli 2025.
“Tapi saya tidak jadi berangkat, karena pada jam 12.00 WIT itu saya dapat kabar kalau tiket kelas bisnis maupun ekonomi sudah habis. Makanya besoknya (Minggu) baru berangkat,” terangnya.
Karena tidak jadi berangkat, kata Morits, minuman berjumlah dua botol yang dipesan dari Jimbron untuk dibawa ke Jakarta diberikan kepada para pekerja di rumah dinasnya.
“Jadi minuman dua botol yang saya pesan itu saya kasih ke mereka. Karena kondisi hujan, orang Ambon bilang bikin panas, dan bung Jimbron juga ada,” beber Morits.
Setelah minuman tersebut diberikan, ungkapnya, dirinya juga sempat meneguk Miras bersama para pekerja. “Saya teguk satu kali lalu pergi mandi dan makan,” terangnya.
Disinggung mengenai ada kabar beredar bahwa Miras yang dikonsumsi di rumah dinasnya bukanlah dua botol melainkan sembilan botol, Morits kembali membantah.
“Saya tidak terlihat jauh dalam proses minum (miras di Rumdisnya). Yang jelas dua botol pertama itu saya yang serahkan langsung habis tidak ada yang disimpan,” papar mantan Ketua NasDem Kota Ambon itu.
“Kalau jumlah sembilan botol sebagaimana yang disampaikan saya tidak tahu, mereka yang lebih tahu. Tapi tidak ada keributan dan ketegangan yang berkaitan dengan bu Jimbron dan orang-orang di rumah saya,” pungkasnya. (NS)