
AMBON,Nunusaku.id,– Sebagai bagian dari komitmennya dalam memperluas akses pendidikan tinggi berkualitas, Universitas Terbuka (UT) Ambon menyelenggarakan Wisuda Daerah di The Natsepa Resort and Convention Center, Sabtu (17/5/25).
Mengusung tema “Mengukuhkan Keunggulan Akademik Universitas Terbuka di Kepulauan Maluku Menuju Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh Kelas Dunia,”, UT Ambon mewisudakan 236 lulusan dari 11 kabupaten/kota di Maluku.
Acara wisuda dihadiri Ketua Senat Akademik UT, Prof. Dr. Chanif Nurcholis, M.Si, yang hadir mewakili Rektor Universitas Terbuka. Turut hadir mewakili Gubernur Maluku, Djalaludin Salampesy selaku Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Maluku.
Direktur UT Ambon Yuli Tirtariandi El Anshori menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh wisudawan yang telah menyelesaikan studi mereka dengan semangat dan ketekunan, ditengah berbagai tantangan geografis dan sosial.
“Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras pribadi yang didukung sistem pendidikan terbuka yang fleksibel dan inklusif,” tandasnya.
Sementara itu, Prof. Chanif mengajak para lulusan untuk bangga menjadi bagian dari UT, sebuah institusi pendidikan tinggi yang terus tumbuh secara global. Ia menekankan pentingnya berpikir kritis dan berkontribusi positif bagi masyarakat dimana pun lulusan berada.
Mewakili Gubernur Maluku, Djalaludin Salampesy menyampaikan apresiasi Pemerintah Provinsi Maluku atas kontribusi nyata UT dalam pembangunan sumber daya manusia di daerah kepulauan.
“Keberadaan UT telah menjembatani kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi yang terjangkau dan berkualitas,” ungkapnya.
Pada prosesi tersebut, diumumkan tiga lulusan terbaik berdasarkan Surat Keputusan Direktur UT. Mereka adalah Alfiyadi Nur, Program Studi Manajemen, Kabupaten Maluku Tengah (Terbaik I), Frans Tepal, Program Studi Ilmu Hukum, Kabupaten Seram Bagian Barat (Terbaik II), Epi Waras, program studi Ilmu Hukum, Kabupaten Maluku Barat Daya (Terbaik III).
Ketiga lulusan terbaik ini mendapat apresiasi khusus dari mitra perbankan UT, yakni Bank BTN, Bank Mandiri, BRI, dan BSI.
Momen wisuda ini menjadi simbol keberhasilan dan pencapaian setiap lulusan dalam menempuh pendidikan tinggi ditengah berbagai keterbatasan geografis, sosial, maupun pekerjaan.
Suasana haru dan sukacita menyelimuti para wisudawan terutama keluarga dan pendamping lulusan yang turut hadir menyaksikan momen bersejarah tersebut.
Komitmen Terus Melayani Pendidikan di Kepulauan
Wisuda Daerah Universitas Terbuka Ambon 2025 tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga representasi nyata atas upaya keberlanjutan UT dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menjangkau hingga ke pelosok negeri, termasuk di wilayah kepulauan seperti Maluku.
“Dengan fleksibilitas sistem belajar jarak jauh, UT terus berkomitmen untuk menjadi perguruan tinggi terbuka kelas dunia yang inklusif, adaptif, dan bermutu,” tegas Yuli.
Di akhir wisuda, suasana mencair saat Direktur UT Ambon memberi apresiasi khusus ke beberapa wisudawan dengan latar belakang unik dan inspiratif, seperti tiga pasangan suami istri yang berhasil selesaikan studi yaitu Costavina Rumlawang & Erick Simon Kailola, Jabida Sopamena & Samsul Rijal Sahir serta Sasya Qojaini Watyanan & Abdullah Muttaqin Kabalmay.
Tak ketinggalan ada juga wisudawan bersaudara Wahyu Pattipeilohy & Amsal Pattipeilohy, Tristan Kambara & Yulvia Sherly Kambara dan wisudawan yang ulang tahun di hari wisuda, Willy Engelberth Amanupunyo. Penghargaan diberikan mitra PT POS Indonesia, Bank BTN dan IKA UT Ambon.
Sebagai bentuk apresiasi sekaligus inspirasi, Direktur UT Ambon secara khusus mengundang wisudawan yang berprofesi sebagai dokter untuk membagikan testimoni tentang pengalaman mengikuti perkuliahan di UT.
Para dokter seperti Hasni Arusad, Rodrigo Limmon, Alwia Djamalilleil, Arkipus Pamuttu, Novy Riyanti, menyampaikan kesan atas sistem pembelajaran fleksibel yang ditawarkan UT, yang memungkinkan mereka tetap menjalankan tugas profesi di berbagai fasilitas kesehatan sambil menyelesaikan studi.
“Testimoni ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi berkualitas dapat diakses siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, termasuk oleh para tenaga medis yang berada di wilayah-wilayah kepulauan dan terpencil,” pungkas Yuli, Direktur UT Ambon. (NS)