
AMBON,Nunusaku.id,- Masa tanggap darurat bencana yang sebelumnya ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Penjabat Walikota sejak 5 Juli 2024 lalu hingga 14 hari, berakhir hari ini, Jum’at 19 Juli 2024.
Melalui rapat koordinasi (Rakor) lintas sektoral yang dipimpin Penjabat Walikota Dominggus N. Kaya, Kamis (18/7), Pemkot Ambon pun putuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat bencana selama satu Minggu atau sepekan kedepan.
Selain jajaran Pemkot baik Penjabat Walikota, Sekretaris Kota dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis, Rakor juga diikuti stakeholder terkait yakni BPBD Maluku, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II-Ambon, Basarnas Ambon, Kodim 1504/Ambon, Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease dan PMI Ambon.
“Sesuai hasil rapat, diputuskan perpanjang status tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrim dari tanggal 19 Juli hingga 1 Agustus,” tandas Sekretaris BPBD Kota Ambon, Frits Tatipikalawan saat dihubungi via WhatsApp, Jum’at (19/7).
Menurutnya, yang jadi dasar keputusan perpanjang masa tanggap darurat bencana hingga sepekan kedepan, yakni data BMKG menyatakan bulan Juli hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih terjadi dengan rata 599mm akan menurun sampai bulan Agustus 361mm.
Pertimbangan kedua, bahwa kejadian bencana dari 5 Juli-18 Juli yaitu banjir 1 titik, tanah longsor 54 titik dan cuaca ekstrim 2 titik. Dengan kerusakan rumah 9 unit, talud 3 unit dan rumah terancam 45 unit.
“Sesuai arahan pa Penjabat Walikota, berharap dengan diperpanjangnya masa tanggap darurat bencana ini, semua hal bisa kita lakukan secara maksimal. Lewat kerjasama lintas OPD dan stakeholder. Karena misalnya BPBD saja tidak mungkin bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi, sinergi,” tandasnya.
Posko tanggap darurat bencana tambah Frits, tetap beroperasi di lantai I ruang ULA Balaikota untuk melayani kebutuhan masyarakat Kota Ambon.
Sebelumnya, Penjabat Walikota Ambon Dominggus N. Kaya menghimbau warga kota Ambon yang bermukim di kawasan rawan bencana untuk tetap waspada dan memantau peringatan yang dikeluarkan BMKG dan Pemkot di media sosial (Medsos).
“Tetap berjaga-jaga dan pantau peringatan BMKG, juga dari posko yang diedarkan lewat Medsos. Kami sudah arahkan peringatan itu bisa perhari dan perjam. Intinya tetap waspada bagi keluarga yang berada di titik rawan bencana,” pinta Kaya belum lama ini. (NS)