Kearifan Lokal Jadi Fondasi Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Maluku
IMG-20241112-WA0012

AMBON,Nunusaku.id,- Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan (FISK) Institut Agama Kristen IAKN Ambon menggelar Seminar Nasional (Semnas) 2024 dengan mengusung tema “Kearifan Lokal: Pilar Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan” pada 7-8 November 2024.

Seminar yang berlangsung secara hybrid di Auditorium IAKN Ambon ini dibuka Wakil Rektor (Warek) I IAKN Ambon Prof. Dr. Christiana D.W. Sahertian, M.Pd dan dihadiri pimpinan, mahasiswa dan Dosen di lingkungan FISK IAKN Ambon.

Pemilihan tema dalam seminar ini menyesuaikan dengan kondisi realitas dan tantangan kearifan lokal Maluku yang dihadapi di era globalisasi saat ini.

Dalam prespektif masyarakat Maluku dalam berperan untuk menjaga eksistensi Pembangunan pariwisata berkelanjutan di Negeri raja-raja ini.

Victor Delvy Tutupary M.Phil., dalam laporannya menyampaikan, tema seminar ini sangat relevan dengan kondisi Maluku yang kaya akan keanekaragaman budaya.

“Pentingnya menjaga dan melestarikan nilai-nilai sosial dan budaya lokal dalam pengembangan pariwisata,” ungkapnya.

Saat membuka kegiatan, Warek I IAKN Ambon, Prof. Dr. Christiana D.W. Sahertian, M.Pd menekankan pentingnya menggabungkan kearifan lokal dalam pengembangan pariwisata di Maluku.

“Saya berharap seminar ini dapat menghasilkan solusi konkret untuk membangun pariwisata yang berkelanjutan, tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga sosial dan budaya,” ungkapnya.

Seminar ini menghadirkan tiga pembicara utama yaitu; Pertama, Prof. Azril Azahari, Ph.D., yang mengupas tuntas potensi pariwisata jalur rempah dan implementasi pariwisata kesehatan.

Kedua, Dr. I Gusti Putu Bagus Sasrawan Mananda akan berbagi pengalaman Bali dalam menghadapi tantangan pariwisata di tahun 2024. Dan ketiga, Prof. Dr. Yance Z. Rumahuru, M.A., membahas reposisi pengembangan pariwisata pulau-pulau kecil.

Selain ketiga tokoh pemateri utama juga terdapat 26 pemakalah dari berbagai disiplin ilmu yang ikut mempresentasikan hasil kajian ilmiahnya.

Para peserta diajak untuk mendiskusikan bagaimana kearifan lokal dapat menjadi fondasi dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan, serta bagaimana menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

“Seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya membangun pariwisata yang berkelanjutan di Maluku, yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan melestarikan lingkungan,” ungkap Tutupary.

Salah satu hasil penting dari seminar ini adalah lahirnya buku yang berisi kumpulan makalah para pembicara.

Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia, khususnya di Maluku.

FISK IAKN Ambon melalui program studi Pariwisata Budaya dan Agama berkomitmen untuk terus menggelar kegiatan ilmiah serupa sebagai bentuk kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pariwisata. (NS)

Views: 10
Facebook
WhatsApp
Email