
AMBON,Nunusaku.id,- PDI Perjuangan rencananya akan menggelar Kongres dalam tahun ini. Kapan dan dimana event partai tersebut nanti dihelat, belum diketahui jelas.
Namun begitu, Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Benhur George Watubun (BGW) tetap mengingatkan seluruh kader di Maluku agar bersiap hadapi Kongres partai.
Ditegaskan, kesolidan fraksi di legislatif khususnya harus menjadi kekuatan utama untuk mengawal keputusan partai dan mengamankan kembali kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri.
“Kita bukan hanya hadir di Kongres, kita harus mengawal dan mengukuhkan kembali mandat untuk ibu Ketua Umum. Ini bukan soal pribadi, ini soal kesinambungan Perjuangan,” ujarnya saat rapat koordinasi (Rakor) fraksi PDI Perjuangan se-Maluku bertepatan dengan Hari Lahir (Harlah) Pancasila ke-80, Minggu 1 Juni 2025 di Hotel Pacific Ambon.
Sebelumnya, BGW menegaskan, kegiatan Rakor ini menjadi ajang konsolidasi strategis untuk menyatukan barisan perjuangan politik partai di seluruh tingkatan.
Benhur menyebut, partainya menjadikan momentum 1 Juni sebagai panggilan ideologis untuk memperkuat arah gerakan partai.
“1 Juni adalah tonggak penting yang menandai kelahiran nilai-nilai luhur bangsa yang digali Bung Karno nilai yang kini harus menjadi napas dalam setiap langkah politik partai,” tegasnya.
Kelahiran Pancasila bagi dia, adalah hasil renungan mendalam para pendiri bangsa. Sebab ini bukan tentang agama mayoritas atau kelompok tertentu.
“Ini tentang seluruh anak bangsa, tentang kita semua yang bersatu untuk Indonesia,” terang Ketua DPRD Maluku itu.
Bagi dia, peran fraksi di lembaga legislatif sangat strategis karena merupakan perpanjangan tangan dari partai. Apalagi terlalu banyak kebijakan dari pemerintah pusat yang belum terasa di bawah.
“Disinilah fraksi PDI Perjuangan harus tampil, bukan hanya sebagai pelengkap forum, tetapi sebagai motor perubahan yang berani dan berpihak,” terang BGW.
Ditegaskan, Fraksi jangan hanya ikut-ikutan keputusan formal. Tapi harus punya posisi politik yang jelas, bersuara untuk rakyat, dan menyodorkan solusi konkret.
Ia mengajak seluruh anggota fraksi untuk menjadikan Pancasila sebagai kompas perjuangan bukan hanya slogan, tetapi arah nyata dalam kerja politik.
Benhur juga menekankan pentingnya disiplin dan kesetiaan pada garis organisasi. Ia menyoroti fenomena kader yang kerap menjadikan alasan kesehatan untuk absen dari tugas, dan menyatakan hal itu tidak bisa dibenarkan.
“Kalau soal kesehatan jadi alasan utama, maka kita semua bisa bebas dari tanggung jawab. Tapi ini bukan jalan kita. Partai butuh kader yang siap, sigap, dan taat garis,” tegasnya.
Oleh sebabnya, legislator dua periode dapil Maluku 6 itu minta agar hasil rekomendasi Rakor tidak terlalu banyak, maksimal hanya lima atau enam poin agar dapat ditindaklanjuti secara efektif dan terukur. (NS)