
AMBON,Nunusaku.id,- Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Maluku mendapat angin tak sedap.
Dua pimpinan organisasi sayap partai, Komandan Brigade dan Ketua Laskar Muda Hanura (Lasmura) hengkang. Hal itu terjadi lantaran komunikasi antara pimpinan DPD dengan kedua pucuk pimpinan organisasi sayap tidak berjalan intens dan terbuka.
Komandan Brigade Hanura Maluku, Hasan Ilihelu mengaku, surat pengunduran diri telah resmi dilayangkan hari ini ke pimpinan DPD di Sekretariat partai. Sikap tersebut sebagai konsistensi atas pilihan politik untuk tidak lagi bersama Hanura.
“Hari ini saya menyatakan dengan terhormat mundur sebagai komandan Brigade Hanura Maluku. Surat pengunduran diri resmi telah kami berikan langsung ke sekretariat DPD Hanura hari ini yang diterima salah satu pengurus DPD,” tandas Hasan kepada awak media di Ambon, Senin (2/9).
Alasan mundur kata Hasan, utamanya karena komunikasi antar pengurus partai dalam hal ini Plt Ketua DPD dengan pimpinan organisasi sayap termasuk Brigade Maluku tidak terjalin harmonis, pasca meninggalnya Ketua DPD Hanura Maluku, almarhum Ahmad Ohorella dan Rapimda.
“Sikap politik ini murni kesadaran pribadi. Tidak ada kaitan apapun dengan arah dukungan partai di Pilgub atau ada intimidasi partai politik lain, bahkan pihak manapun. Kami harap hal ini bisa dipahami,” tandasnya.
Bahkan agenda-agenda nasional partai, tidak melibatkan pimpinan organisasi sayap yang menjadi bagian penting tidak terpisahkan dari perjalanan dan kemajuan Hanura hingga hari ini.
“Sesuai aturan partai, kita sebagai pimpinan organisasi sayap harus dilibatkan di kegiatan partai. Namun komunikasi dan proses itu tidak terjalin. Maka sikap mundur dari partai kita ambil. Semoga jadi ini perhatian DPP,” harap Hasan.
Tak hanya dia, Hasan yakin sikap politik ini akan diikuti para kader senior partai yang sementara bertugas di legislatif. Sebab sesungguhnya mereka mungkin juga tidak nyaman dan merasa kurang diberikan peran oleh pimpinan partai.
“Tak lupa kami berterima kasih kepada partai yang sudah memberi ruang bagi kami selama tiga (3) tahun ini memberi yang terbaik dalam kerja-kerja politik, membantu partai, loyal dan militan besarkan partai,” urainya.
Lebih lanjut menurut Hasan, tentu dengan pengunduran dirinya dan Ketua Lasmura, jelas menjadi kerugian dan berpengaruh besar bagi partai kedepan, apalagi disaat konsolidasi Pilkada Maluku yang sementara berjalan.
“Kita sudah punya kontribusi besar bagi partai. Saat Pileg 2024 lalu, dengan tambahan 1000 lebih suara Caleg, hampir mencapai 2000, berhasil pertahankan kursi Hanura dapil Maluku Tengah (Malteng) ke DPRD provinsi. Walau kursi DPRD Maluku turun dari 5 ke 3,” jelasnya.
Pengaruh lainnya tambah Hasan, ialah konstituen di lapangan sudah ada terbentuk. Titik-titik simpul dan komunikasi dengan masyarakat khususnya di Maluku Tengah pun sudah terjalin sangat kuat.
“Harapan kita Hanura kedepan khususnya Plt Ketua DPD dapat merubah cara komunikasi politik di internal partai. Agar partai ini dapat besar di Maluku,” harapnya.
Senada, Ketua DPD Lasmura Maluku, Basri Sastro mengaku, pengunduran diri dari Hanura olehnya dan Komandan Brigade murni karena tidak adanya kecocokan atau chemistry, antara pimpinan organisasi sayap partai dan pimpinan DPD Maluku.
“Tidak ada bicara hari ini soal Lasmura punya kepentingan politik dengan figur lain lalu karena Hanura tidak usung kepentingan politik itu, kita keluar. Tidak ada. Ini murni tidak ada chemistry komunikasi politik. Orang berpartai itu harus nyaman,” tegasnya.
Bahwa kemudian pasca ini, ada pilihan politik yang diambil, menurut Basri, itu hal lumrah di dunia politik.
“Filosofis kedirian Hanura itu atas Hati Nurani dan Kerakyatan. Jadi jika ada yang melenceng, maka orang-orang yang memiliki jiwa kerakyatan seperti kini ini pasti akan mundur,” pungkasnya. (NS)