
AMBON,Nunusaku.id,- Sebagai bentuk merajut kebersamaan dan menguatkan silaturahmi usai hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah 2025 Masehi, keluarga besar LAWAMENA “Par Maluku Pung Bae” menghelat Halal Bihalal di Gedung Ashari Alfatah Ambon, Rabu (23/4).
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa (HL) dan Wakil Gubernur (Wagub) Abdullah Vanath (AV) ditemani para isteri kompak hadir bersama dalam momen tersebut.
Tak ketinggalan, para pentolan LAWAMENA “Par Maluku Pung Bae” seperti Cak Saimima, Sam Latuconsina, Ayu Hasanussi, Rustam Latupono, Syarifuddin Goo hingga anggota DPRD Maluku yang juga ketua fraksi Gerindra, Jhon Laipeny juga mengikuti Halal Bi Halal.
Diketahui, LAWAMENA “Par Maluku Pung Bae” adalah jargon yang dipakai pasangan Lewerissa-Vanath saat berproses selama masa pemilihan kepala daerah (Pilkada) Maluku tahun 2024 lalu.
Gubernur mengapresiasi kegiatan yang digelar keluarga besar relawan LAWAMENA ini. Menurutnya, Halal Bihalal merupakan satu momentum sangat berarti, karena akan mempererat tali silaturahmi antar sesama Relawan LAWAMENA.
“Saya dan bapa Dullah Vanath mengapresiasi kegiatan silaturahmi ini. Ini menjadi momen penting, acara yang merajut kebersamaan dan saling bertoleransi dan hidup berdampingan,” ucapnya.
Dikatakan, acara ini bukan hanya untuk umat Muslim saja, tapi juga menjadi milik bersama keluarga besar LAWAMENA dan juga “Par Maluku Pung Bae”. “Halal Bihalal ini dari katong par katong, menjadi satu ikatan orang saudarah, Par Maluku pung Bae,” kata Lewerissa.
Namun Gubernur berharap, relawan LAWAMENA tetap juga mesti meningkatkan kepekaan sosial terhadap sesama, terutama kaum dhuafa dan anak yatim.
Apalagi ditengah situasi Maluku saat ini yang menghadapi situasi gangguan stabilitas keamanan. Diharapkan pula agar relawan LAWAMENA dapat menjadi promotor-promotor perdamaian untuk wilayah masing-masing, mengingat Maluku saat ini alami rentetan konflik antar daerah.
“Relawan LAWAMENA harus memberikan pencerahan kepada semua orang, bahwa kita ini negara hukum Indonesi. Sehingga jika ada masalah yang timbul, baik masalah politik maupun lainnya, maka ada mekanisme hukum yang dapat kita percayakan untuk ditangani,” pinta Lewerissa.
“Kalau itu masalah pidana kita percayakan pada aparat kepolisian, kalau masalah perdata kita percayakan kepada peradilan perdata untuk menyelesaikan sengketa kita. Tapi jangan kita ambil keputusan hukum untuk menjadi hakim sendiri atas persoalan yang kita lalui,” ingatnya.
Sebab menurut Gubernur, konflik apapun tidak akan menyelesaikan masalah, namun sebaliknya membuat susah, sengsara dan tidak datangkan manfaat. Bahkan investor pun akan sulit masuk berinvestasi jika masyarakat masih terus bertikai, berkonflik.
Selain gangguan stabilitas keamanan, lanjut Lewerissa, pemerintahan daerah saat ini juga sedang mengalami kontraksi ekonomi yang luar biasa. Untuk itu, dirinya berharap relawan LAWAMENA harus menjadi satu komunitas yang didalamnya adalah orang-orang yang peduli terhadap masa depan Maluku.
“Kita alami situasi tidak mudah di satu bulan lebih menjadi Gubernur dan Wagub, baik kondisi ekonomi yang alami kontraksi luar biasa saat ini, maupun masalah stabilitas keamanan. Tanggungjawab katong samua termasuk relawan LAWAMENA untuk mengambil peran agar bersama kami berdua dan pemerintahan bisa lewati masalah itu,” harap Lewerissa.
Sementara, Wagub Abdullah Vanath menyebut, relawan LAWAMENA adalah bagian penting dari dirinya dan Gubernur. Sebab tanpa dukungan relawan yang mampu yakinkan masyarakat Maluku di Pilkada lalu, keduanya tidak akan berarti apa-apa.
“Jangan kasi tinggal katong dua jalan dan kerja sendiri. Karena bapak/ibu basudara yang yakinkan masyarakat bahwa katong dua layak dari yang lain. Saya dan pa Gubernur tidak tutup mata terhadap jerih juang bapak/ibu. Teman-teman akan dilibatkan untuk membangun Maluku, apakah diluar atau dalam birokrasi,” tandas Vanath.
Diakhir acara Halal Bihalal, Gubernur dan Wagub memberikan santunan kepada puluhan anak yatim yang ada sejumlah wilayah di Kota Ambon. (NS)