Gubernur HL: Misi Dagang & Investasi Maluku-Jatim Buka Ruang Perluas Jejaring Kerjasama Ekonomi
InShot_20250423_185700616

AMBON,Nunusaku.id,- Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mengaku, pelaksanaan misi dagang dan temu investasi yang terjadi hari ini antara Provinsi Jawa Timur dan Maluku, membuka ruang besar untuk memperluas jejaring kerjasama ekonomi.

Selain itu juga mempertemukan pelaku usaha dari kedua belah pihak, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan perdagangan antar wilayah.

“Misi dagang bukti bahwa pembangunan bukan soal siapa yang besar, tapi siapa yang mau berjalan bersama. Kami yakin ibu Gubernur dan jajaran di provinsi Jatim memiliki frekuensi yang sama untuk kita berjalan bersama membangun dan mensejahterakan masyarakat kita,” tandas Lewerissa saat pembukaan misi dagang dan investasi antara Pemprov Jawa Timur dan Maluku di The Natsepa Hotel-Suli Maluku Tengah, Rabu (23/4).

Selain misi dagang dan investasi, sebut Gubernur HL, akan juga dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama antar Pemprov Jatim dan Maluku tentang kerjasama pembangunan daerah yang merupakan wujud nyata dan komitmen kedua provinsi untuk saling mendukung dan perkuat pembangunan di berbagai sektor.

Seperti perdagangan dan industri, pertanian, ketahanan pangan, perikanan dan kelautan, kehutanan, pemberdayaan masyarakat, penanaman modal dan investasi serta komunikasi.

“Kerjasama ini merupakan semangat dari pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Jawa Timur sebagai salah satu motor ekonomi nasional, dan Maluku sebagai wilayah strategis di kawasan timur Indonesia memiliki potensi besar yang jika disinergikan secara optimal, akan menghasilkan dampak yang luas bagi kemajuan kedua wilayah,” tandas Lewerissa.

Sebab itu, dirinya berharap, kerjasama yang terjalin dengan Pemprov Jawa Timur, tidak sebatas penandatanganan diatas kertas saja. Namun harus diikuti dengan langkah konkrit, merealisasikan kerjasama yang bermuara pada hasil nyata bagi kepentingan kedua daerah.

“Saya meyakini misi dagang ini tidak hanya soal transaksi komersial, tapi juga soal membangun kepercayaan dan membuka jalan bagi pertukaran pengetahuan, teknologi serta inovasi antar pelaku usaha,” jelasnya.

Bahkan menurutnya lebih dari itu, misi dagang ini adalah bagian dari upaya membangun ketahanan ekonomi daerah yang saling menopang.

Sebab ada kata bijak “dagang bukan hanya soal untung rugi tapi tentang membangun jembatan kepercayaan antara para pihak”. Karena itu Lewerissa mengajak pemangku kepentingan baik dari Maluku maupun Jawa Timur untuk menjadikan momentum ini dari kolaborasi jangka panjang yang saling menguntungkan.

“Mari kita bangun ekosistem kerjasama yang inklusif, produktif dan berkelanjutan. Satu komoditi bisa memberi nilai tapi satu kolaborasi bisa ciptakan masa depan. Semoga segala ikhtiar yang kita lakukan ini membawa manfaat besar bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di kedua provinsi,” pungkasnya.

Sementara, Gubernur Jatim Kofifah Indar Parawansa di kesempatan itu, memuji sambutan dan keramahan pemerintah serta masyarakat Maluku yang luar biasa. Mulai dari kedatangan di bandara hingga gathering penguatan misi dagang dengan masyarakat Jatim di Maluku.

“Misi dagang ini tidak terbatas dan kebijakan berakhir hari ini yang biasa ditutup pada jam 17.00. Tapi akan terus berlanjut kedepannya,” jelas Kofifah.

Pada kesempatan itu, Gubernur Kofifah juga membuka ruang jika ada kebijakan dan investasi dari Gubernur Maluku dan investor ke BUMD di Jatim. Karena BUMD bergerak tidak hanya di bidang pengolahan, tapi juga perudangan.

“Intinya adalah bagaimana kebersamaan ini bisa mempersatukan. Ekonominya tersambung. Budayanya tersambung, sosialnya tersambung. Kerukunannya tersambung. Sedulurannya juga tersambung,” jelas Kofifah.

Namun menurutnya, semua investasi akan berkembang, investor masuk di Jawa Timur dan Maluku, maka penting adanya jaminan keamanan, stabilitas dan jaminan produktivitas.

“Tentu kehadiran kami, dengan penerimaan yang luar biasa menjadi bagian penting bagaimana kita membangun Indonesia sejatinya. Indonesia lahir batin,” tandas mantan Menteri Sosial itu.

Diketahui, dalam misi dagang dan investasi ini Gubernur Kofifah membawa kurang lebih 40 pelaku usaha. Sedangkan Gubernur Maluku menyediakan lebih dari 100 pelaku usaha dan UMKM.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama antar Pemprov Jatim dan Maluku sebagai wujud nyata dan komitmen kedua provinsi untuk saling mendukung dan perkuat pembangunan di berbagai sektor.

Seperti perdagangan dan industri, pertanian, ketahanan pangan, perikanan dan kelautan, kehutanan, pemberdayaan masyarakat, penanaman modal dan investasi serta komunikasi. (NS)

Views: 31
Facebook
WhatsApp
Email