Gubernur HL: Jadikan Gereja Lyawan Soru Payung Kasih Bagi Masyarakat Tanimbar
IMG_20250727_222107

Tanimbar,Nunusaku.id,- Penantian panjang selama 18 tahun 7 bulan oleh Jemaat GPM Watidal Klasis Tanimbar Utara Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) akhirnya berakhir manis.

Gereja Lyawan Soru pun diresmikan Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa bersama Ketua Umum MPH Sinode GPM Pendeta Elifas Maspaitella, Wakil Bupati KKT Juliana Ratuanak, Minggu (27/7).

Peresmian ini menjadi momen bersejarah, menandai berakhirnya perjuangan panjang jemaat yang dimulai dengan peletakan batu pertama pada 28 Desember 2006.

Gubernur HL menyatakan, kehadiran gedung Gereja ini adalah buah kesabaran dan kesetiaan, atas perjuangan iman yang panjang dari Jemaat GPM Watidal.

“Luar biasa kegigihan jemaat Watidal dalam mewujudkan rumah ibadah mereka, mengingat masa pembangunan yang tidak singkat,” jelasnya.

Selain itu, Gubernur akui, pembangunan Gereja ini lebih dari sekadar pekerjaan fisik. Ia adalah cerminan nyata dari falsafah hidup masyarakat Tanimbar, “Duan Lolat.”

Falsafah ini menggambarkan harmonisasi hubungan antara Tuhan dengan manusia, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam lingkungan dalam keseimbangan hidup bersama.

“Setiap tetes keringat, setiap rupiah yang disumbangkan, dan doa-doa yang dipanjatkan adalah fondasi spiritual yang menjadikan gedung ini berdiri kokoh,” jelasnya.

“Pembangunan yang dilakukan dengan cinta dan pengorbanan, bahkan ditengah tantangan ekonomi biaya tinggi di daerah Kepulauan, itu sesuatu yang sangat luar biasa dan hanya karena kasih Tuhan saja,” sambung Lewerissa.

Nama “Lyawan Soru” dalam bahasa lokal yang berarti “Terang Bagi Semua Orang”, memiliki makna teologis dan budaya yang mendalam.

Mengutip Injil Matius 5 ayat 16, Gubernur Lewerissa menegaskan, Gereja ini harus menjadi terang yang memancar keluar, menerangi mereka yang kehilangan arah, keluarga yang retak, orang tua yang kesepian, serta mereka yang miskin dan tersisihkan.

“Saya percaya, Gereja ini akan menjadi pusat pencerahan, penghiburan, dan pembebasan bagi banyak orang, baik secara rohani maupun sosial,” imbuhnya.

Lewerissa juga menyerukan pentingnya kolaborasi erat antara Gereja dan pemerintah dalam membangun Maluku. Bahwa visi pemerintah provinsi, “Transformasi Menuju Maluku yang Maju, Adil dan Sejahtera, Menyongsong Indonesia Emas 2045,” mencakup komitmen untuk membangun manusia yang berkarakter, memberantas kemiskinan, membangun infrastruktur, dan mendorong partisipasi semua lembaga sosial, termasuk Gereja.

“Kepada Jemaat Watidal, mari jadikan Gedung Gereja Lyawan Soru sebagai rumah terang yang tidak “menara gading,” melainkan payung kasih bagi seluruh masyarakat, bahkan menyebar ke seluruh tanah Tanimbar,” pesannya.

Pihaknya tambah Gubernur, berterima kasih dan memberi penghargaan tinggi kepada MPH Sinode, Pemda KKT, DPRD, MPK Tanimbar Utara, para pendeta, panitia pembangunan, donatur, serta seluruh pihak yang terlibat dalam proses panjang pembangunan gedung Gereja ini. (NS)

Views: 3
Facebook
WhatsApp
Email