Februari, Deadline Pencopotan Mailoa dari Kursi Ketua DPC PDIP Ambon
IMG-20241221-WA0006

AMBON,Nunusaku.id,- Memasuki awal tahun 2025, gejolak besar di tubuh partai besutan Megawati Soekarnoputri PDI Perjuangan terus bergulir.

Kader PDI Perjuangan di Kota Ambon nampaknya tidak main-main dengan aspirasi dan desakan sejak 20 Desember 2024 lalu untuk segera mencopot Gerald Mailoa dari jabatannya sebagai Ketua DPC PDIP Kota Ambon.

Bahkan, mereka memberi deadline kepada DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku dan DPP hinggu bulan Februari mendatang untuk “lengserkan” Mailoa dari kursinya di pucuk pimpinan partai maupun pimpinan DPRD.

Mereka menilai, Gerald tidak layak lagi dipertahankan di posisi tersebut. Para kader PDIP Kota Ambon, mulai dari PAC, Ranting hingga anak ranting pun mendesak agar Gerald digantikan dengan orang lain yang tepat untuk menduduki jabatan itu.

Jika aspirasi itu tidak digubris DPC dan DPD PDI Perjuangan Provinsi, mereka pun mengancam akan melakukan aksi lebih besar dibandingkan demo 20 Desember 2024 lalu.

Ketua PAC PDIP Kecamatan Sirimau, Berthy Nendisa, yang juga salah satu aktor utama atau penanggung jawab aksi demo 20 Desember 2024 lalu menilai, Mailoa tidak pantas memimpin PDIP Kota Ambon.

“Aksi yang kami lakukan 20 Desember, meminta agar segera copot Gerald Mailoa dari jabatan sebagai Ketua DPC PDIP Kota Ambon, sebab dia tidak pantas memimpin partai ini,” tegasnya, Selasa (7/1).

Mailoa, menurutnya, dinilai tidak layak memimpin PDIP di Kota Ambon. Sebab, konsolidasi sebagai seorang ketua dengan para kader mulai dari DPC, PAC, ranting hingga anak ranting tidak berjalan dengan baik.

“Puncaknya di Pilkada 2024. Masa dari 117 titik kampanye pasangan yang diusung PDIP di Kota Ambon, dia hanya hadir di proses deklarasi saja, sementara sisanya kampanye tatap muka tidak pernah dihadiri,” jelasnya.

“Bukan saja tidak berkontribusi di Pilwalkot, kontribusi Gerald Mailoa untuk memenangkan pasangan Calon Gubernur Maluku di Kota Ambon juga sangat minim sekali,”ungkapnya.

Kurangnya kontribusi dari Gerald Mailoa, lanjutnya, menandakan bahwa tidak ada rasa tanggung jawab yang ditunjukkan Ketua DPC PDIP terhadap perintah DPP untuk para pasangan yang diusung di Pilkada.

“Nah, itu semua menjadi dasar bahan evaluasi untuk kami melakukan aksi dan menyatakan sikap untuk DPC, DPD dan DPP agar mencopot Gerald Mailoa,” paparnya.

Menurutnya, ikon PDIP di Maluku ada di Kota Ambon. Namun apabila pemimpin partai tidak menunjukkan loyalitas bekerja sesuai perintah DPP dalam Pilkada, maka tidak pantas dipertahankan.

“Dia harus tahu kalau marwah PDIP di Maluku ada di Kota Ambon. Jika ketua partai tidak ada kontribusi, maka harus dievaluasi. Mending korbankan satu orang yang tidak berkontribusi daripada banyak orang yang loyal bekerja,” paparnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, pihaknya mulai dari PAC,Ranting hingga anak ranting telah dengan tegas memberikan pernyataan sikap untuk menolak Gerald Mailoa memimpin DPC PDIP Kota Ambon.

“Kami pantau terus semua proses di DPC dan DPD mengenai perkembangan aspirasi seluruh kader yang meminta agar Gerald dipecat,” katanya.

Ia pun menegaskan, mereka akan tetap memperjuangkan hingga Gerald dicopot. Apabila tidak digubris, maka akan ada aksi besar-besaran jilid II dilakukan seluruh kader PDIP Kota Ambon.

“Jika tidak disikapi, maka kami akan melakukan aksi kedua yang lebih besar, dan akan membawa masalah ini ke DPP tanpa melalui DPC dan DPD,” terangnya.

Dirinya mendesak, sebelum struktural duduk pada Februari mendatang, Gerald sudah harus dipecat dari pimpinan partai. Hal ini agar konsolidasi partai lebih solid dan kerja-kerja politik ke masyarakat maksimal.

“Kalau tidak kami akan bikin gerakan besar, sebab partai ini butuh orang-orang yang memiliki loyalitas tinggi, sementara Gerald ini kami anggap sudah tidak pantas,” tandasnya.

Sementara itu, kader PDIP Kota Ambon, Yance Ripialy mengaku, pihaknya sangat berharap petinggi partai untuk mengambil sikap tegas kepada para pimpinan partai yang tidak bekerja serius mengamankan rekomendasi partai.

“Apalagi ketua yang tidak bekerja serius amankan rekomendasi itu, adalah harga diri dan martabat partai yang tidak diindahkan, dan kami anggap ini adalah seorang penghianat yang tidak boleh di toleransi,” tegasnya. (NS)

 

Views: 23
Facebook
WhatsApp
Email