
AMBON,Nunusaku.id,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diundang dalam rapat bersama Komisi I DPRD Maluku terkait kesiapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di Maluku, Selasa (5/11/24).
Akan tetapi, pimpinan dan anggota KPU Maluku seluruhnya berhalangan hadir. Hanya Bawaslu lewat Kordiv Pencegahan, Parmas dan Humas, Daim Baco Rahawarin, bersama Direktur Intelkam Polda Maluku, Komisaris Besar Polisi I Gede Arsana, Kabiro Pemerintahan Pemprov Maluku, Boy Kaya dan perwakilan Kodam XV/Pattimura yang hadir.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Maluku Edison Sarimanella pun menyayangkan ketidakhadiran KPU Maluku dalam rapat koordinasi dan dengar pendapat bersama komisi dan stakeholder lainnya ini.
Padahal menurut politikus Hanura itu, kehadiran KPU Maluku dianggap penting agar dewan bisa mengetahui kesiapan KPU selaku penyelenggara terkait pelaksanaan Pilkada yang tinggal menyisakan tiga pekan lagi.
“Harusnya ada KPU Maluku, ternyata perwakilannya juga tidak hadir. Padahal kehadiran mereka sangar penting, kita harus menjadwalkan lagi agar KPU bisa hadir,” ujarnya.
Lebih lanjut menurut Sarimanella, anggaran untuk Pilkada Maluku itu sangat besar, dan ini adalah gawe KPU. Sehingga sudah seharusnya bisa hadir untuk menyampaikan kesiapan Pilkada serentak di Maluku, termasuk penggunaan anggaran Pilkada.
“Semoga setelah dijadwalkan ulang, KPU Maluku bisa hadir sebelum pelaksanaan Pilkada Maluku. Apalagi anggaran Pilkada Maluku itu cukup besar,” tegas Edison Sarimanella.
Direktur Intelijen dan Keamanan (Dirintelkam) Polda Maluku, Komisaris Besar Polisi, I Gede Arsana juga sempat pertanyakan ketidakhadiran KPU Maluku.
“Seharusnya ada perwakilan KPU Maluku karena ini adalah gawe mereka,” tandas Arsana.
Diketahui, jajaran KPU Maluku diisi lima (5) orang komisioner yaitu M. Shaddek Fuad sebagai ketua, dengan 4 anggota yaitu Almudatsir Sangadji, Syarif Mahulauw, Engelbertus Dumatubun dan Wawan Kurniawan. (NS)