Debat Kedua Calon Walikota-Wawali Ambon Berjalan "Adem Ayem"
oppo_2

AMBON,Nunusaku.id,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ambon kembali gelar debat kedua calon Walikota-Wakil Walikota (Wawali) Ambon dengan tema “penguatan ekonomi, kesejahteraan sosial dan daya saing daerah yang inklusif dan berkelanjutan”, Selasa (5/11).

Tak seperti debat pertama yang berjalan panas dan saling  “serang” antar Paslon di sesi tanya jawab dan saling sanggah terutama di Paslon 2 dan 4, debat kedua di Gedung Islamic Center Waihaong ini berlangsung “adem ayem”.

Mulai dari paparan visi dan misi di sesi pertama, dilanjutkan pendalaman oleh panelis lewat pertanyaan-pertanyaan seputar tema debat, sesi tanya jawab antar Paslon dan closing statemen atau pernyataan penutup.

Pasangan calon Walikota-Wakil Walikota Ambon nomor 1, Agus Ririmasse-Novan Liem mengapresiasi jalannya debat kedua dan perdana yang telah dilalui, dimana berjalan dengan baik dan saling menghargai satu dengan lainnya.

“Debat ini bukan persoalan yang luar biasa sebenarnya. Karena jawaban-jawaban dan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam debat, bukan soal salah dan benar. Tapi bagaimana ide-ide kita, gagasan dan program kita tersampaikan ke publik dan mampu yakinkan publik agar pada waktunya bisa tentukan pilihan,” jelas Agus usai debat.

Pasangan AMAN akuinya, telah bertekad sedari awal debat perdana, bahwa tidak akan saling menyerang tapi utamakan adu argumentasi dalam ide dan gagasan dengan penuh keramahan dan pakai hati. Sehingga bisa diterima masyarakat di kota Ambon.

Selain itu Paslon nomor 1, AMAN tawarkan program-program yang pro rakyat dan puny komitmen ingin merubah wajah kota ini jauh lebih baik, mensejahterakan warga kotanya.

“Kami tidak didukung partai besar dan orang/tokoh hebat, bersama kita hanya rakyat dan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Kami yakini kami berkoalisi dengan rakyat dan rakyat kota Ambon akan tentukan pilihan kepada kami di 27 November 202,” demikian Agus.

Sementara, Paslon nomor 2, Bodewin Wattimena-Ely Toisuta mengaku, visi misi dan 17 program prioritas keduanya terjawab dengan baik dan sesuai tema debat. Sehingga dalam dua kali debat, publik kota Ambon sudah bisa melihat bagaimana kualitas calon pemimpin kota ini lima tahun kedepan.

“Kami tidak berikan penilaian itu, tapi paling tidak masyarakat punya referensi untuk nanti tentukan pilihan di 27 November mendatang. Sebab harapannya kota ini akan lahirkan pemimpin yang mampu memajukan kota ini lima tahun kedepan dengan visi dan misi yang disampaikan Paslon,” tukas Bodewin kepada awak media.

Di tempat yang sama, calon Walikota nomor urut 3, Tadi Salampessy didampingi wakilnya, Emilih Dominggus Luhukay katakan, sebagai anak adat, bertanggungjawab mensejahterakan masyarakat, meningkatkan pendapatan daerah, mengatasi kemiskinan, kemacetan, sampah dan air bersih di khusus seperti Air Besar, Kebun Cengkeh, Galunggung dan lainnya.

“Untuk mencapai tujuan itu, saya naikkan UMR menjadi 5 Juta dari yang saat ini 2,9 juta. UMR tidak dibebankan ke pengusaha. Kota Ambon menghemat perjalanan dinas, studi banding dan pengeluaran anggaran yang tidak rasional akan dipangkas dan disalurkan ke UMKM, insentif kepada imam, pendeta, Pastor, Marbot, anak kurang gizi, anak putus sekolah,” ungkapnya.

Terakhir, Paslon nomor 4 lewat calon Walikota, Jantje Wenno bilang, berakhirnya debat kedua, maka masyarakat kota Ambon bisa menilai dari segi kapasitas calon Walikota-Wawali, visi misi, program dan komitmen yang akan dipersembahkan untuk kota ini seandainya rakyat memilih di 27 November mendatang.

“Kami telah menjangkau semua desa/kelurahan. Terlalu banyak persoalan yang dihadapi masyarakat kota ini, yang nanti dijawab oleh kami, Jantje Wenno-Syarief Bakri Assyatri jika Tuhan ijinkan pada waktunya menjadi Walikota dan Wakil Walikota Ambon,” pungkasnya. (NS)

Views: 11
Facebook
WhatsApp
Email