AMBON,Nunusaku.id,- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Klas II Ambon mengingatkan masyarakat untuk waspada potensi cuaca buruk di sejumlah wilayah Maluku.
Berdasarkan siaran pers yang diterima media Nunusaku.id, Senin (19/5), peringatan dini waspada cuaca buruk tersebut berlaku mulai hari ini, 19 Mei hingga akhir bulan atau 31 Mei 2025.
Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Ambon, Kamari menjelaskan, berdasarkan hasil analisis, kondisi atmosfer yang dapat memicu terjadinya cuaca signifikan di wilayah Maluku ada beberapa faktor.
Pertama; adanya daerah tekanan rendah di wilayah timur laut Sulawesi Utara sebabkan terjadinya daerah pertemuan angin serta perapatan massa udara di wilayah Maluku.
Kedua; suhu muka laut yang hangat (28 – 30℃) dengan anomali 0.5 – 2.0℃.
Ketiga; labilitas udara yang cukup labil dan kelembapan udara lapisan atas yang relatif basah.
Keempat; Maluku dan sekitarnya saat ini sudah memasuki periodisitas musim hujan.
Beberapa kondisi atmosfer itu berpengaruh terhadap proses pembentukan dan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Maluku yang berpotensi menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang sesaat dalam beberapa hari kedepan.
Sehingga pihaknya tambah Kamari, ingatkan masyarakat agar waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang sesaat berpotensi terjadi di wilayah Kota Ambon, Kota Tual.
Kemudian Kabupaten Buru, Buru Selatan, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, dan Maluku Barat Daya.
“Waspada potensi cuaca buruk (hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang), penurunan jarak pandang secara tiba-tiba serta dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan gelombang tinggi,” pesannya.
Selain itu, diharapkan selalu memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem melalui kanal informasi BMKG. (NS)
