
AMBON,Nunusaku.id,- Menjelang HUT ke-449 Kota Ambon 7 September 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) lakukan “Doa untuk Ambon” yang diikuti Penjabat Walikota dan isteri, Sekretaris Kota (Sekkot) dan isteri, Forkopimda, ribuan ASN/pegawai, guru, tenaga kesehatan di Gereja Maranatha, Senin (2/9).
Dalam khotbahnya, Ketua Sinode GPM Pendeta Elifas T Maspaitella ingatkan ASN dan pegawai di usia 449 tahun yang mengusung tema “Deng Cinta Voor Ambon” memberi makna bahwa sebagai abdi negara, harus bekerja secara sungguh dan melayani masyarakat dengan hati, cinta dan bertanggungjawab.
“Bekerja, melayani dengan cinta dan berdoa, adalah cara pegawai Kota Ambon maknai “Deng Cinta Voor Ambon”. Sebab siapa yang bekerja dengan tulus, pasti lihat Allah bekerja dengan sempurna, membangun kota ini dari puing-puing menjadi bangunan kokoh,” ujarnya.
Ditegaskan, berdoa bagi Ambon bagian dari nafas dan gerak hidup warga kota. Sebab hanya dengan Tuhan saja yang mampukan pemerintah meraih hal-hal besar, mengukir prestasi, kemajuan dan menjaga perdamaian di kota ini.
“Cara kita meminta hikmat dari Allah adalah berdoa guna hadapi dan pecahkan masalah. Ambon maju karena Allah berkati kita, sejahtera karena Allah melindungi kota ini. Ini kota yang dipilih, diberikan bagi kita semua. Kota ini kota berkat. Tuhan yang bikin kota ini dan akan jaga,” ingatnya.
Lebih lanjut Maspaitella pesankan, Ambon di usia 449 tahun adalah kota yang suci. Tidak boleh ada permusuhan, harus penuh cinta kasih satu dengan lainnya dan lakukan tugas tanpa persungutan, tanpa cacat. Di kota ini pekerjaan Tuhan sempurna.
“Kalau ada yang tidak tulus melayani dan bangun kota ini, pasti Tuhan akan pakai caranya untuk bertindak. Jangan lari kas tinggal kota ini, tinggalkan pekerjaan, walau ada tantangan dan masalah. Pasti kemuliaan Tuhan lewat Roh-nya mampu selesaikan,” pesannya.
Memaknai “Deng Cinta Voor Ambon” tambah Maspaitella, artinya harus terbuka, memberi dan menerima semua orang dengan segala kekurangan dan kelebihan.
“Daya tarik kita ada di hati. Itulah yang memberi kesan baik bagi siapapun yang datang ke kota ini,” kuncinya.
Doa untuk Ambon secara Kristen itu ditutup dengan syafaat dari Pastor Keuskupan Amboina, dan pemberkatan bersama dari Ketua Sinode GPM, Sinode GBI Maluku dan Keuskupan Amboina.
Sorenya, giliran pegawai Muslim yang “Doa untuk Ambon” di Gedung Ashari Alfatah dengan Tauziah dari Ketua MUI Maluku Abdulah Latuapo serta dzikir dan doa oleh Ustadz Abdul Rahman Tuanaya. (NS)