
AMBON,Nunusaku.id,- Lulusan Universitas Pattimura (Unpatti) harus menjadi insan cendekia yang mampu mendukung arah pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Harapan kami lulusan Unpatti akan berperan mendukung kebijakan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran melalui program Asta Cita, serta Sapta Cita Gubernur dan Wakil Gubernur maupun visi pembangunan Pemerintah Provinsi Maluku. Ini sejalan dengan komitmen kita mencetak generasi emas Indonesia,” tandas Rektor Unpatti, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy.
Penegasan Leiwakabessy itu disampaikan dalam gelaran wisuda 2.360 lulusan periode April 2025, yang terdiri atas 1.661 lulusan program sarjana (S1), 522 lulusan profesi, 164 lulusan magister, dan 13 lulusan doktor di Gedung Auditorium Unpatti, Rabu (23/4).
Dari 2.360, sebanyak 2.286 orang berasal dari kampus utama dan 74 orang dari Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) di Kabupaten Kepulauan Aru dan Maluku Barat Daya. Dengan rata-rata lama studi mencapai 4,2 tahun dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) rata-rata 3,42.
Rektor juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun Unpatti sebagai universitas unggul dan bersinar menuju world class university.
Ia menyebut, pencapaian ini membutuhkan dukungan dari akademisi, pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha dan industri, komunitas, media, serta alumni. Sebab itu, Unpatti terus perkuat tata kelola akademik, keuangan, dan peran nyata dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Saat ini, sebanyak 9 program studi telah memperoleh akreditasi unggul, termasuk program Magister Ilmu Kelautan dan delapan program studi sarjana di bidang hukum, sains, dan perikanan,” jelasnya.
Selain itu, pada tahun akademik 2025, Unpatti menambah 8 program studi baru, antara lain dua program doktor (S3 Ilmu Pertanian dan S3 Pendidikan Matematika), dua program magister, serta empat program sarjana baru seperti S1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Rekayasa Instrumentasi dan Otomasi, Kedokteran Gigi, dan Profesi Dokter Gigi.
Dalam waktu dekat, Unpatti juga akan membuka tiga program studi vokasi kemaritiman: Teknologi Rekayasa Operasi Kapal, Teknologi Permesinan Kapal, serta Manajemen Pelabuhan dan Logistik Maritim. Beberapa program studi lain juga sedang dalam proses pengusulan.
“Saat ini, Unpatti memiliki 730 dosen, termasuk 108 guru besar, 416 doktor, dan 162 dosen berstatus PNS. Jumlah mahasiswa aktif mencapai lebih dari 24.000 orang,” ulas Leiwakabessy.
Dalam periode wisuda ini, akuinya, delapan dosen Unpatti juga resmi dikukuhkan sebagai guru besar di berbagai bidang keilmuan, seperti manajemen sistem pedesaan, konservasi sumber daya alam, dan pendidikan bahasa Inggris.
Ia berharap, peningkatan jumlah program studi unggul dan kontribusi akademik Unpatti akan terus mendorong kampus ini bertransformasi dari PTN Badan Layanan Umum (BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
“Kami optimistis, dengan semangat kolaboratif dan dukungan semua pihak, Unpatti akan menjadi universitas yang unggul, bersinar, dan berdampak nyata bagi masyarakat Indonesia, khususnya di kawasan timur,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Senat Universitas Pattimura, Prof. Dr. S.E.M. Nirahua katakan, wisuda yang bertepatan dengan peringatan Dies Natalis ke-62 ini merupakan bentuk syukur atas perjalanan panjang Unpatti sejak berdiri 3 Oktober 1956 lalu.
Ia mengingatkan, berdirinya Unpatti secara resmi dimulai dengan Keputusan Presiden Nomor 66 tahun 1963, yang mengukuhkan lembaga pendidikan ini sebagai universitas negeri di Ambon.
“Sejak itu, Unpatti terus bergerak meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat. Moto Fokus yang diusung Unpatti menjadi pijakan untuk menjaga kualitas lulusan, identitas budaya, dan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Ia menegaskan, Unpatti harus mampu beradaptasi dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, memperkuat identitas nasional, serta menjawab tantangan global dan dinamika masyarakat kepulauan.
Untuk itu, diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, maupun masyarakat luas.
“Apresiasi atas kehadiran Wakil Menteri Hukum (Wamenkum) RI, Prof Eddy O.S. Hiariej yang turut memberi orasi ilmiah di sidang senat terbuka tersebut. Kehadiran tokoh nasional asal Maluku itu kehormatan sekaligus inspirasi bagi seluruh civitas akademika Unpatti,” akunya.
Kehadiran Wamenkum akunya, memberikan dampak positif bagi perkembangan akademik di Unpatti dan menjadi simbol harapan akan kontribusi putra-putri terbaik Maluku dalam panggung nasional.
“Kepada civitas akademika Unpatti, mari terus menjaga suasana kampus yang aman, damai, dan harmonis. Kita adalah kampus orang bersaudara. Mari ciptakan lingkungan yang kondusif untuk mencapai kesuksesan bersama dalam membangun masa depan Maluku dan Indonesia,” kuncinya. (NS)