
AMBON,Nunusaku.id,- Mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) diminta melapor ke aparat kepolisian jika temukan atau menjadi korban pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oknum dosen dan pegawai di kampus bertajuk Hotumesse itu.
Permintaan itu disampaikan Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan saat memberi kuliah umum kepada mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Auditorium Unpatti-Ambon, Sabtu (15/3/25).
Kapolda mengajak para mahasiswa untuk menghindari perilaku pungli di internal lembaga pendidikan.
“Sebab kasian adik-adik sudah keluar uang cukup banyak untuk kuliah di perguruan tinggi tapi masi diminta serahkan uang lagi kepada pihak-pihak yang sebenarnya hanya memanfaatkan adik-adik semua,” harapnya.
Menurutnya, mahasiswa penerima KIP sumber uangnya dari negara. Tujuannya untuk membantu para mahasiswa dalam menempuh pendidikan di Unpatti.
“Mereka yang nanti minta uang dengan berbagai alasan itu hanya manfaatkan adik-adik saja untuk keuntungan diri sendiri. Jika nanti ada kejadian pungli yang adik-adik alami, saya minta agar segera dilapor ke kepolisian. Jangan takut sebab itu tindak pidana. Nanti kita tindaklanjuti sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Irjen Pol Eddy mengingatkan mahasiswa di kampus dengan julukan Hotumesse itu untuk menyiapkan mental kepribadian yang kuat. Mental yang baik merupakan modal awal untuk dapat berkembang menjadi maju.
“Saya sangat bangga bisa hadir bersama adik-adik. Sangat berharap adik-adik mahasiswa yang akan menerima KIP ini agar miliki mental kepribadian yang baik dan kuat. Itu modal awal untuk bisa berkembang menjadi maju,” ingatnya.
“Di dalam pendidikan mental adik-adik 70 persen dibutuhkan sebelum adik-adik belajar, sebab sepintar apapun kalian tapi tidak punya mental baik maka tidak akan bisa tahan dengan berbagai tekanan dan kondisi yang pada akhirnya kuliahnya bisa terganggu,” ungkapnya.
Para mahasiswa juga diharapkan bisa menangkal semua bentuk paham radikal yang sangat berbahaya. Paham ini dapat menghancurkan bangsa dari dalam.
“Saat ini paham radikal itu bukan saja ada pada komunitas Muslim tapi juga di komunitas Kristen, Hindu dan lainnya. Olehnya itu penting kita memilih guru atau tokoh spiritual kita yang tepat dan tidak memiliki paham radikal,” ajaknya.
Diharapkan pula agar para mahasiswa dapat saling mengajak kepada hal-hal baik dan positif. Apabila ada rekannya yang suka melakukan hal-hal tidak baik, agar diingatkan apalagi sampai terlibat dalam pemakai atau pengedar Narkoba.
“Jagalah diri kalian dengan baik agar nanti bisa lulus dari lembaga pendidikan ini dengan baik karena kalian adalah kebanggaan orang tua dan keluarga,” pinta Kapolda mengingatkan.
Orang nomor 1 Polda Maluku ini juga mengajak mahasiswa agar selalu bijak menggunakan media sosial. Penggunaan media sosial yang negatif akan berdampak luas baik bagi diri sendiri, keluarga maupun orang lain.
“Yang sering main medsos agar harus kuat mental dan jangan mudah terpengaruh semua informasi yang didapat dan tidak gampang memviralkan sesuatu yang didapat tanpa dicek kebenarannya,” ingatnya. (NS)