
AMBON,Nunusaku.id,- Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di Ambon kini tengah mempersiapkan siswa/i menghadapi ujian akhir yang akan berlangsung 10-15 Maret 2025, termasuk SMAN 3 Ambon.
Sebelumnya, tahap ujian praktek telah selesai dilaksanakan pada 17-20 Februari 2025.
Kepala SMAN 3 Ambon, Drs. M.J.Joi Sangadji, M.Pd, menyampaikan, saat ini para guru sedang menyusun soal, kisi-kisi, dan kartu soal untuk ujian tertulis.
Selain itu, waktu yang tersisa sebelum ujian dimanfaatkan untuk memberikan materi tambahan kepada siswa sebagai persiapan.
“Kita harus memanfaatkan waktu ini dengan baik karena menghadapi ujian ini, sekolah juga dihadapkan dengan libur yang cukup lama. Minggu depan sudah libur dan baru masuk lagi tanggal 6 Maret, lalu dua atau tiga hari setelahnya langsung ujian,” ujarnya kepada awak media di ruang kerjanya, Jumat (21/2/2025).
Dalam pelaksanaan ujian nanti, SMAN 3 Ambon masih menggunakan metode ujian berbasis kertas dan pensil. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan fasilitas dan kesiapan teknologi di sekolah.
“Dari total peserta ujian sekitar 268 siswa, sekitar 20-30% tidak memiliki perangkat seperti HP atau alat komunikasi yang mendukung ujian berbasis digital. Kami memiliki fasilitas komputer, tetapi jumlahnya terbatas. Jika digunakan secara bersamaan oleh seluruh siswa, bisa terjadi kendala teknis,” jelas Sangadji.
Selain itu, kekhawatiran mengenai potensi kecurangan dengan bantuan teknologi juga menjadi pertimbangan.
Menurutnya, penggunaan HP dalam ujian berbasis aplikasi masih memiliki kelemahan karena beberapa aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) memungkinkan siswa mendapatkan jawaban secara instan.
“Kami sedang mencari aplikasi ujian yang dapat mengunci layar HP siswa agar tidak bisa membuka aplikasi lain. Sayangnya, sejauh ini masih ada celah keamanan yang bisa dimanfaatkan siswa. Hari pertama mungkin aman, tapi hari berikutnya sudah ada yang menemukan cara untuk membobol sistemnya,” tambahnya.
Dari segi teknis, SMAN 3 Ambon akan menggunakan 14 ruang kelas untuk ujian, dengan setiap ruangan diisi oleh maksimal 20 siswa guna memastikan kenyamanan dan ketertiban selama ujian berlangsung.
“Kami berharap persiapan yang dilakukan dapat membantu siswa menghadapi ujian dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal,” pungkasnya. (NS-02)