Job Fair SMKN 6 Ambon Digelar Meriah, Puluhan Mitra DUDIKA Terlibat
IMG-20241210-WA0013

AMBON,Nunusaku.id,- SMK Negeri 6 Ambon kembali menggelar Job Fair untuk kedua kalinya di tahun 2024, dengan penuh semarak di lapangan upacara sekolah, Selasa (10/12) pagi.

Sebanyak 10 mitra Dunia Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja (DUDIKA), perguruan tinggi, dan UMKM turut berpartisipasi dalam acara ini.

Pembukaan job fair ditandai dengan pelepasan balon gas oleh Pengawas Pembina Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Lantara Habir.

Job Fair yang kali ini mengusung tema “Siap Berkarya Menuju Masa Depan Gemilang”, mencerminkan semangat lulusan SMK sebagai tenaga kerja berkompeten yang siap bersaing di dunia kerja.

Lantara menegaskan pentingnya pendidikan vokasi sebagai jawaban atas kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan kompeten.

“Pendidikan vokasi memungkinkan anda bekerja dimana saja, asalkan memiliki kompetensi,” tegasnya saat membuka kegiatan.

Merujuk pada visi Presiden Prabowo Subianto, terutama pada butir keempat dari Asta Cita yang menyoroti pengembangan pendidikan vokasi.

Menurut Lantara, pendidikan vokasi sangat relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.

“Pendidikan gelar saja tidak menjamin seseorang mendapatkan pekerjaan. Namun, pendidikan vokasi mempersiapkan siswa agar kompeten dan siap bekerja di mana saja,” ungkapnya.

Ia juga memberikan motivasi kepada para siswa dan alumni untuk tidak takut menghadapi tantangan.

“Seperti kata Presiden pertama kita, Ir. Soekarno: Barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun ke laut yang dalam. Artinya, untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan, kita harus siap berjuang dan merasakan kesulitan terlebih dahulu,” tandasnya.

Selain itu, Job Fair ini merupakan bagian dari implementasi program pemerintah untuk menyelaraskan SMK dengan dunia kerja melalui pemenuhan delapan (8) aspek link and match.

Sebagai salah satu sekolah pusat keunggulan yang telah memasuki tahun ketiga, SMK Negeri 6 Ambon terus berupaya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai instansi.

Yang dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara SMK Negeri 6 Ambon dan sejumlah mitra, seperti Universitas Pattimura, LPP RRI Ambon, Universitas Terbuka Ambon, UPTD PSTW Ina Kaka Provinsi Maluku, PT Pasrata Buana, dan PT Ramayana Lestari Sentosa.

“Kegiatan ini bertujuan mempertemukan pencari kerja dengan dunia usaha, industri, dan kerja (DUDIKA), serta memberikan informasi kepada lulusan terkait peluang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” tandas Habir.

Sementara itu, Budi Nugroho, Kepala Stasiun RRI Ambon mengaku, bahwa RRI Ambon senantiasa membuka pintu bagi siswa dan mahasiswa yang ingin melakukan praktek kerja, meskipun keterbatasan ruang menjadi tantangan.

“Selama kami berkiprah di RRI Ambon, kami tidak pernah menolak siswa praktek. Namun, keterbatasan tempat membuat kami tidak dapat menampung semua siswa atau mahasiswa yang ingin belajar di sini. Bukan karena kami tidak ingin, tetapi karena kapasitas kami terbatas,” ujar Budi.

Menurutnya, RRI sebagai lembaga penyiaran publik merupakan salah satu muara dari hasil pendidikan di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat pemula hingga ahli.

“Lulusan sekolah menengah, diploma, hingga sarjana dari berbagai disiplin ilmu, seperti penyiaran, informatika, elektro, dan elektronika, memiliki peluang besar untuk berkarya di dunia broadcasting,” terangnya.

Ia juga menyinggung visi Indonesia Emas 2045, saat Indonesia akan merayakan 100 tahun kemerdekaannya.

“Kami berharap generasi muda yang saat ini tengah belajar, baik di sekolah maupun perguruan tinggi, akan menjadi bagian dari masa keemasan Indonesia. Salah satunya adalah mereka yang meniti karir di bidang penyiaran,” tutupnya.

Senada, Kepala SMK Negeri 6 Ambon, Edward Luturmas menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan, dunia usaha, dunia industri (DUDI), dan perguruan tinggi untuk mencetak lulusan SMK yang kompetitif.

Menurutnya, pendidikan vokasi memiliki peran vital dalam mendukung program revitalisasi yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022.

Ia menjelaskan bahwa lulusan SMK diarahkan pada tiga bidang utama, yaitu Bekerja, Melanjutkan studi, dan Wirausaha (BMW).

“SMK tidak mungkin terlepas dari dunia usaha, dunia industri, dan institusi mitra seperti perguruan tinggi. Pendidikan vokasi harus memiliki hubungan erat dengan Dunia Usaha Dunia industri (DUDI) agar kompetensi yang dimiliki lulusan relevan dengan kebutuhan pasar kerja,” ujar Luturmas.

SMK Negeri 6 Ambon yang telah diakui sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan di Indonesia, bersama 200 SMK lainnya.

Ia menyebut, di Provinsi Maluku, dari total 121 SMK, hanya 18 yang mendapatkan status tersebut.

“Dengan status ini, SMK Negeri 6 Ambon mendapatkan bantuan berupa fasilitas, peralatan, dan peningkatan kualitas pembelajaran sejak tahun 2022,” akuinya.

Lebih lanjut, Luturmas mengajak seluruh pihak, termasuk siswa, guru, dan mitra, untuk memanfaatkan status ini secara maksimal.

“Kita harus menunjukkan peran dan mutu pendidikan vokasi yang mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, bahkan global,” tegasnya.

Salah satu pencapaian nyata, akuinya, adalah keberhasilan mengirimkan 10 lulusan jurusan asisten keperawatan dan pekerjaan sosial untuk program penguatan kompetensi di Bali.

“Program ini dirancang agar para siswa siap magang di Jepang pada tahun depan,” ungkapnya.

Sebagai informasi, job Fair ini akan berlangsung dua hari, mulai 10-11 Desember 2024. Diharapkan, kegiatan ini dapat membantu lulusan SMK Negeri 6 Ambon menemukan jalan terbaik untuk masa depan mereka.

“Melalui kolaborasi ini, SMK Negeri 6 Ambon turut berkontribusi dalam mencetak generasi yang kompeten, yang siap menyongsong 100 tahun Indonesia pada 2045 sebagai masa kejayaan Indonesia Emas,” kunci Luturmas. (NS-02)

Views: 26
Facebook
WhatsApp
Email